Bertanyalah, maka Tahulah

SEPERTINYA, tulisan saya kali ini masih ada kaitannya dengan tulisan saya sebelumnya, yang berjudul “Cobalah, maka Mengertilah”. Disitu, saya mengatakan, bahwa kita harus berani untuk mencoba sesuatu hal yang baru. Dengan mencoba, kita akan menjadi lebih mengerti, karena kita bersentuhan langsung dengan apa yang kita coba tersebut.

Berbicara mengenai coba mencoba tersebut, apakah pada pelaksanaannya terdapat sedikit kendala? Jawabannya pasti iya. Pasti akan ada suatu kendala dan masalah yang menghampiri kita. Nah, disinilah kesungguhan hati kita diuji. Apakah kita berniat untuk menghadapi masalah tersebut, atau lebih memilih untuk lari dari masalah? Jawabannya, yakni kembali lagi kepada diri kita masing-masing.

Saya rasa, kendala dan masalah itu merupakan hal yang wajar di kehidupan ini. Hidup itu kan katanya ibarat roda yang terus berputar. Kadang kita bersentuhan dengan anugerah, kadang juga kita bersentuhan dengan masalah. Mau bagaimana lagi? Memang sudah seperti itu dari sananya. Mau coba-coba menghindari masalah juga pada nantinya akan tetap bersentuhan lagi dengan masalah tersebut, bahkan bertemu dengan masalah yang lainnya. Mungkin, masalah itu akan menjadi terus bertambah. Berarti, lari dari masalah bukan merupakan jalan yang terbaik dan seharusnya tidak kita ambil.

Berpikir satu langkah lebih maju dibandingkan dengan biasanya, sepertinya merupakan cara yang cukup tepat. Coba untuk berpikir cerdas untuk dapat menyelesaikan suatu masalah tersebut, kemudian merubahnya menjadi satu pengalaman berharga.

Salah satu cara yang kelihatannya cukup mudah untuk menghadapi suatu masalah, yaitu bertanya. Tanya saja, tak usah sungkan. Lepaskanlah terlebih dahulu jubah kesombonganmu, barulah mulai bertanya. Bertanya dapat membantu meringankan masalah kita. Tanyakan masalah yang sedang kau hadapi itu kepada orang yang tepat, yaitu orang yang pernah mengalami masalah yang sama. Orang yang kalian tanyakan tersebut biasanya dengan mudahnya menyelesaikan masalah yang sedang kalian hadapi tersebut. Niscaya, pasti akan ada pencerahan disitu.

Tetapi memang tak semua orang bersikap demikian. Mereka masih ingin menggunakan kemampuan otaknya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Selalu ada orang-orang yang – mereka harus mencoba menyelesaikan masalahnya sendiri terlebih dahulu – baru mereka memutuskan untuk bertanya. Bahkan, tak jarang dengan usahanya sendiri tersebut mereka berhasil menyelesaikan masalahnya sendiri, walaupun tetap saja mereka tetap bertanya kepada paman Google dan tante Wikipedia. Biasanya orang-orang tersebut adalah orang-orang yang gigih sekali dan pantang menyerah dalam mengerjakan sesuatu. Patut ditiru memang kegigihannya.

Kita juga harus bersyukur kita hidup di lingkup sosial. Entahlah, di lingkungan kalian masing-masing itu tergolong sosial atau individu. Tetapi, yang pasti manusia itu pada hakekatnya adalah makhluk sosial. Makhluk, yang dalam melangsungkan kehidupannya, pasti tak lepas dari campur tangan sesamanya. Apabila ada yang sedang mengalami kesulitan, ya monggo toh dibantu. Apabila ada yang bertanya, ya monggo juga toh dijawab. Orang yang bertanya itu berarti di pikirannya penuh sekali dengan rasa keingintahuannya terhadap sesuatu, karena ia ingin menuntaskan segala permasalahannya dengan jawaban yang pasti. Tanyalah untuk mendapatkan solusi permasalahan yang tercepat, tanyalah untuk mengatasi masalah tanpa masalah, tanyalah untuk memenuhi rasa ingin tahu. Bertanyalah, maka tahulah.

The following two tabs change content below.

mahisaajy

PMG Ahli Pertama, Bidang Manajemen Database at BMKG
Seorang pemuda luar biasa yang mempunyai hobi menulis, membaca, dan bermusik. Tertarik dengan bidang ilmu komputer untuk memecahkan beberapa persoalan. Co-Founder Triglav ID dan Co-Founder METLIGO. Sejak tahun 2018 bekerja di BMKG di bagian Pusat Database.

Leave a Reply

%d bloggers like this: