Hari minggu kemarin saya mulai mendapatkan kembali tugas sebagai asisten di ruangan Laboratorium Sistem Informasi (Labsi). Hampir seharian penuh saya bertugas di ruangan tersebut. Dari pagi hingga petang menjelang. Saat ayam mulai berkokok hingga ayam mulai merasa kelelahan dan terkena rabun (rabun ayam = rabun senja). Rasanya cukup melelahkan juga. Mungkin karena hari itu merupakan minggu pertama praktikum setelah berbulan-bulan kemarin semua mahasiswa berlibur panjang. Sekarang, sudah saatnya saya mengucapkan, “Selamat datang kembali di ruangan labsi.” 😀
Semester ini, saya ditugaskan menjadi seorang ketua asisten. Ketua asisten yaitu seseorang yang memiliki tanggung jawab terhadap kelancaran berjalannya praktikum. Salah satu tugasnya yaitu menenangkan suasana saat keramaian atau kegaduhan mulai terjadi. Lumayan menantang juga, tetapi bila dijalaninya dengan sungguh-sungguh pasti akan menyenangkan juga.
Pada setiap awal pertemuan, pekerjaan ketua asisten dapat dibilang cukup merepotkan. Saya harus membacakan terlebih dahulu tata-tertib praktikum sebelum dimulainya praktikum. Tata-tertib tersebut harus dipatuhi oleh para penghuni ruangan selama praktikum berlangsung. Yang paling menyebalkan adalah saat setelah dibacakan tata-tertib praktikum tersebut, beberapa praktikan masih ada saja yang melanggar aturan. Padahal kan sudah jelas, tata tertib praktikum telah dibacakan di awal-awal dengan sangat terperinci pula. “Hahhh, dasar mahasiswa,” gumam saya lirih. Seakan-akan saya melupakan status saya sebagai mahasiswa yang pada saat itu juga merangkap sebagai ketua asisten. “Saya memang mahasiswa, tapi di ruangan ini saya adalah ketua asisten.” Saya mencoba untuk sedikit profesional. Cieilehh.
Ketika mereka mendapatkan peringatan, mungkin mereka berpikir, “Untuk apa sih dibuat peraturan ini loh, itu loh. Padahal kan saya sudah bayar kuliah mahal-mahal , masa harus repot-repot mengikuti aturan ini itu.” Entahlah, jawaban macam apa yang sebaiknya dilontarkan untuk menanggapi pernyataan seperti itu. Cara yang paling mudah adalah dengan mengabaikan saja kata-kata yang terlontar tersebut.
Beruntung, keadaan pada saat itu masih terhitung aman. Tidak ada sesuatu yang aneh-aneh pokoknya. Ya, walaupun masih ada beberapa masalah yang terjadi, tapi menurut saya masih wajar. Mungkin karena ini praktikum pertama mereka setelah mereka melewati liburan yang sangat panjang itu. Mungkin saja mereka lupa dengan sesuatu yang seharusnya mereka lakukan. Seharusnya untuk minggu-minggu selanjutnya sudah tidak ada lagi masalah yang terjadi. Sehingga praktikum dapat terlaksana dengan baik.
Ohya, para praktikan, sampai jumpa kembali minggu depan, di tempat yang sama dan jam yang sama pula. Semoga tidak ada lagi kejadian yang dapat mengganggu kelancarannya praktikum.
Satu lagi.. Bagi yang belum membawa foto, jangan lupa fotonya dibawa. Dan jangan lupa membawa Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir. Karena kalau tidak, coba lihat saja tata tertib yang ada di jendela ruangan lab. Kalau sampai tidak bawa, sudah pada tahu kan akibatnya. Hehe.
Salam.
Latest posts by mahisaajy (see all)
- ESRI Professional Fellowship Program 2023 - January 14, 2024
- Pemanfaatan OSM dalam Mendukung Pemenuhan Data Spasial di Instansi Pemerintah Indonesia - January 13, 2024
- Pembahasan Pengembangan Sistem Administrasi dan Monitoring Tugas Belajar BMKG - January 12, 2024
