Aku suka pamer. Kalau belum pamer, maka aku tak akan suka dengan diriku sendiri. Karena di dunia ini harus selalu ada yang dipamerkan. Apalagi dengan kecanggihan teknologi saat ini. Terkoneksinya kita dengan banyak orang melalui sosial media, memang kalian pikir untuk apa kita saling terkoneksi? Ya, jelas-jelas untuk pamer, dong.
Suara yang bagus, hasil jepretan yang bagus, tempat istimewa yang saat ini sedang dikunjungi, wajah yang menarik nan elok rupawan itu, tulisan yang indah, pengetahuan yang luar biasa, itu semuanya memang untuk dipamerkan ke semua orang.
Orang lain pasti akan terkejut terhadap kita. Mereka akan berdecak kagum dengan apa yang kita pamerkan.
“Wah, hebat banget sih lo.”
“Wih, gue ngiri nih sama lo.”
“Wuh, gimana ya caranya biar gue bisa menjadi seperti dia.”
“Weh, gue juga mau dong diajarin.”
“Woh, kampret nih, makin jago aja lo.”
Kalau kalian sampai detik ini belum pernah memamerkan sesuatu yang kalian miliki, pamerlah sekarang. Sebelum pamer itu dilarang di negara kita tercinta ini. Sebelum pamer itu dilarang oleh undang-undang dasar negara. Sebelum pamer itu bisa menjebloskan diri kita ke balik jeruji. Ayo dong pamer.
– dari seseorang yang suka pamer, tapi tiba-tiba iri dengki apabila melihat seseorang yang suka pamer. egois, memang. –
Latest posts by mahisaajy (see all)
- ESRI Professional Fellowship Program 2023 - January 14, 2024
- Pemanfaatan OSM dalam Mendukung Pemenuhan Data Spasial di Instansi Pemerintah Indonesia - January 13, 2024
- Pembahasan Pengembangan Sistem Administrasi dan Monitoring Tugas Belajar BMKG - January 12, 2024
social share If people don?t ?need musician? than why are they pirating the music at an exponentially growing pace?
If people don?t ?need musician? than why are they pirating the music at an exponentially growing pace?