Berkeliling Memasarkan Aplikasi Laundry Manglesoft (Part 2)

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya, yang menceritakan tentang pengalaman saya dalam memasarkan aplikasi laundry Manglesoft.

Tak jauh kami melangkah meninggalkan kampus, kami berhasil menemukan satu tempat laundry. Saya langsung masuk ke dalamnya, kemudian melewati gerbang dengan langkah setengah yakin, lalu membuka pintu untuk mempersilahkan kendaraan kami untuk masuk ke dalam. Tampaklah di hadapan kami beberapa pegawai laundry yang sedang memperhatikan kami. Sepertinya mereka mengganggap kami ini hendak melaundry pakaian. Tebakan mereka sangat meleset, karena kami adalah calon rekan bisnis mereka. Saya temui mereka, dan saya mulai membawa kabar gembira untuk mereka semua tentang aplikasi laundry kami. Tapi sayangnya mereka kelihatan sedikit bingung. Ada apa ini? Apakah saya salah memilih kata sehingga mereka semua tidak mengerti apa yang saya katakan? Atau terlalu tekniskah? Yang saya sesali adalah pada waktu itu si pemilik laundry juga sedang tidak ada. Pembicaraan pun tak bisa saya lanjutkan lebih jauh lagi. Yang hanya bisa saya lakukan adalah menitipkan brosur dan kartu nama kami ke mereka, dan berharap mereka menyampaikannya kepada pemilik laundrynya. Kata-kata terarkhir yang bisa saya ucapkan adalah “Terima kasih”. Lalu kami pun pergi mencari tempat laundry lainnya.

Di perjalanan, kami pun berintrospeksi diri, sembari memikirkan kata-kata apa yang tepat digunakan untuk disampaikan kepada mereka nanti. Akhirnya sampailah saya di tempat laundry yang lain. Di tempat laundry ini, nampaknya berbeda dengan yang saya temui sebelumnya. Mereka terlihat telah menggunakan komputer dan sistem yang sangat rapi sekali. Saya pun menjadi ragu. Kami beranggapan bahwa laundry ini merupakan franchise, dan ternyata hal itu benar. Di dalamnya sudah terdapat sistem yang telah digunakan untuk menjalankan bisnis laundrynya. Kami kalah satu langkah. Kami pun pergi lagi mencari laundry lain.

Setelah itu, kami pun datang dan pergi pada setiap laundry yang kami temui. Ukuran laundrynya pun beragam, ada yang tergolong kecil dan menengah. Ada yang sudah menggunakan komputer dan ada yang belum. Banyak di antaranya, si pemilik laundry tidak ada di lokasi. Bahkan kata salah satu pegawai di salah satu laundry yang kami datangi, pemilik laundrynya tersebut satu bulan sekali mendatangi usahanya tersebut. Ia menjalani bisnisnya dengan sesekali mengecek ke usaha laundrynya. Saya beranggapan pasti ia memiliki banyak bisnis, sampai-sampai ia jarang mengecek usaha laundrynya tersebut. Kendala seperti itulah yang kami alami. Padahal kami ingin meyakinkan, tapi yang kami temui adalah para karyawannya, yang notabene mereka tak diberikan wewenang untuk mengambil keputusan.

Jalan sore. Kita berjalan-jalan, sore-sore
Jalan sore. Kita berjalan-jalan, sore-sore

Tujuh laundry yang telah kami datangi, membuat kami sedikit putus asa. Waktu pun kelihatannya sudah tidak sore lagi, kami pun memutuskan untuk mendatangi satu tempat laundry lagi untuk mengakhiri petualangan kami pada hari ini. Belum lagi jalanan yang kami lewati pada waktu itu pun bisa dibilang cukup ramai. Setelah lancar sedikit, kami pun memacu kendaraan dengan begitu asyiknya. Hampir saja kami melewati laundry yang menjadi tempat terakhir pelabuhan kami hari ini. Namun, ternyata Tuhan berkehendak lain. Dan, ada cerita di tempat laundry yang terakhir kami datangi ini.

Dengan segenap sisa semangat yang masih tersisa, saya datangi tempat laundry ini. “Assalamualaikum.. Selamat sore..” Tak lama muncullah seseorang dibalik rak pakaian yang berada tepat di hadapan saya. Oh ternyata salah satu karyawan laundry. Langsung saja saya tanyakan keberadaan pemilik laundrynya, apakah ada di rumah atau tidak. “Oh, ada kok mas. Tunggu sebentar.” Baguslah, ternyata ada. Lalu saya disuruh menunggu sebentar, tapi kenyataannya cukup lama sekali.

Pemilik laundry pun datang. Saya segera ungkapkan maksud dan tujuan saya datang kemari. Saat saya menjelaskan sedikit tentang aplikasi laundry kami, terlihat ia mulai tertarik, dan menanyakan hal-hal yang membuatnya dirinya penasaran. Ohh, dengan begitu yakinnya saya pun menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sembari memberikan pencerahan kepadanya tentang berbagai macam keuntungan yang bisa didapat dengan menggunakan aplikasi kami. Beberapa keuntungan dari aplikasi laundry Manglesoft, yaitu sebagai berikut:

  • Lisensi aplikasi untuk selamanya
  • Gratis perubahan dan pembaharuan aplikasi seumur hidup
  • Manajemen konsumen lebih terkelola
  • Manajemen order yang lebih baik
  • Monitoring order dan proses pekerjaan
  • Tersedia laporan keuangan

Setelah saya menjelaskan banyak tentang aplikasi kami, langsung saja saya tawarkan kepadanya apakah ingin mencoba langsung aplikasi kami. Ia menginginkannya. Inilah yang saya tunggu-tunggu. Dengan senangnya saya memanggil kawan saya, yang sedari tadi menunggu di luar, untuk ikut masuk ke dalam dan mendemokan langsung.

Sambil mendemokan aplikasi, kami banyak sekali bertukar pikiran dengannya. Lama-lama saya mengetahui bahwa ia baru saja mendirikan usaha laundrynya. “Belum ada satu bulan kok mas.” Saat membeli mesin laundry, ia bahkan sempat ditawarkan paket mesin laundry dengan aplikasi laundry. Namun, dengan beberapa alasan ia menolak tawaran tersebut. Karena dirasa belum perlu, dan masih banyak biaya yang perlu dikeluarkan untuk usaha laundrynya. Ini peluang, saya harusnya bisa memikatnya di sini.

Salah satu tim Manglesoft sedang mendemokan aplikasi
Salah satu tim Manglesoft sedang mendemokan aplikasi

Ia juga sempat menghargai perjuangan kami. Melihat kami-kami ini masih cukup muda dan mau berusaha. Karna sebelumnya kami menceritakan sedikit mengenai perjuangan kami dalam membuat perusahaan startup aplikasi laundry Manglesoft ini. Mahasiswa harus memiliki karya, dan karya tersebut harus bermanfaat buat orang lain. Oleh karena itulah, Manglesoft ini ada.

Dengan fokusnya, ia memperhatikan kami mendemokan aplikasi kami. Berkali-kali ia bertanya, dan berkali-kali juga ia mencoba mempraktikannya sendiri. “Mungkin tidak sekarang mas.” Karena banyak sekali biaya yang harus dia keluarkan di awal bisnisnya ini. Saya pun tidak berkecil hati. Ya, semoga saja, rejekinya dipermudah. Dan tidak lama lagi mengabari kami untuk berminat membeli aplikasi laundry kami. Aamiin.. 🙂

Kami pulang dengan senang hati. Walaupun belum ada satupun yang terjual, tapi saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa hebatnya. Oke, bagi para pemilik laundry, tunggu Tim Manglesoft hadir di laundry milik kalian. 🙂

The following two tabs change content below.

mahisaajy

PMG Ahli Pertama, Bidang Manajemen Database at BMKG
Seorang pemuda luar biasa yang mempunyai hobi menulis, membaca, dan bermusik. Tertarik dengan bidang ilmu komputer untuk memecahkan beberapa persoalan. Co-Founder Triglav ID dan Co-Founder METLIGO. Sejak tahun 2018 bekerja di BMKG di bagian Pusat Database.

Leave a Reply

%d bloggers like this: