Bumbu “Kemacetan” Saat Perjalanan Balik

Apa kabar kalian semua?

Ohya, kita belum sempat ber-lebaran loh ya. Mohon maaf lahir dan batin apabila terdapat perkataan dan perilaku saya yang selama ini tidak menyenangkan kepada Anda semua. Ibarat kata mutiara yang sudah sering kita dengar, “Manusia adalah tempatnya salah.” Kita sebagai manusia pun diwajibkan untuk memaafkan setiap kesalahan sesama makhluk-Nya.

Sekarang kita sudah memasuki hari sesudah lebaran yang kesekian kalinya ya. Masih di kampung-kah kalian? Sengaja menghindari macet, ya, saat kembali ke rumah masing-masing? Enaknya.. Saya bahkan masih tetap saja merasakan suasana macet. Entah mudik, entah balik. Mungkin, macet dan saya adalah dua sahabat karib yang tak dapat dipisahkan. Ada-ada saja..

Padahal, menurut analisis yang saya lakukan, kiranya arus balik mencapai puncaknya yaitu pada hari minggu. Karena esoknya (hari senin), banyak pekerja kantoran yang harus sudah masuk kerja. Namun, di hari senin kemarin, ternyata masih banyak saja mobil serta motor yang berkeliaran di jalan. Alhasil, perjalanan pulang saya kemarin pun tetap dibumbui oleh bumbu rasa “macet”.

Tetapi tak apa. Yang penting saya beserta keluarga sudah mencapai tempat peristirahatan yang sangat nyaman, yaitu rumah kami sendiri alias istana kami.

Yasudah, Titi DJ (Hati-hati di jalan) ya, bagi yang hendak kembali ke rumah masing-masing. Semoga perjalanan pulang kalian dilancarkan dan dilindungi oleh Gusti Allah. Merdeka.

The following two tabs change content below.

mahisaajy

PMG Ahli Pertama, Bidang Manajemen Database at BMKG
Seorang pemuda luar biasa yang mempunyai hobi menulis, membaca, dan bermusik. Tertarik dengan bidang ilmu komputer untuk memecahkan beberapa persoalan. Co-Founder Triglav ID dan Co-Founder METLIGO. Sejak tahun 2018 bekerja di BMKG di bagian Pusat Database.

Leave a Reply

%d bloggers like this: