Saya lelah.
Namun, hati kecil saya selalu mengatakan supaya jangan pernah menyerah.
Apa yang seharusnya saya lakukan? Berserah?
Percuma saja kali ini saya mengenakan pakaian berwarna merah.
Tanpa kerah.
Merah itu kan artinya berani, juga di dalam kamus saya tak ada itu kata menyerah.
Saya menulis ini bukannya untuk berkeluh-kesah.
Apalagi marah.
Bukan juga untuk memperparah.
Melainkan hanya mencari celah.
Dari sempitnya jalan pikiran yang saat ini sedang melaju tanpa arah.
Saya mencoba untuk tabah.
Mencoba untuk selalu membuat senyum menjadi murah.
Tanpa sadar, mereka semua telah menciptakan kisah.
Kisah kasih kita yang belum sepenuhnya terjamah.
Oleh dua insan yang sama-sama tak mau mengalah.
Saya hanya dapat terdiam, terjatuh, dan seperti batang pohon yang mematah.
Yang saya sendiri lupa untuk memberikan sebuah sanggah.
Mau dibawa kemana lagi kisah ini, entahlah.
Latest posts by mahisaajy (see all)
- Instalasi SAC (Seismic Analysis Code) di MAC untuk Analisis Seismik - December 5, 2024
- Selamat Purna Tugas - November 19, 2024
- ESRI Professional Fellowship Program 2023 - January 14, 2024