Lagi-lagi kampus baru. Semoga, di tempat yang baru ini, ide-ide baru dapat terus bermunculan, sekaligus harapan baru untuk dapat berkarya lagi, terus dan terus.
Ini kali ketiganya, selama duduk di bangku kuliah, lokasi kuliah saya dipindah tempatkan. Tahun pertama di daerah Kalimalang, tahun berikutnya selamat 2 tahun di Simatupang, dan sekarang di Salemba. Mau tak mau, saya ikuti saja kemauan pihak kampus, wong pada intinya kita dituntut untuk belajar-belajar juga toh. Ya, anggap saja sama. Namun, hanya tempatnya saja yang “sedikit” berbeda.
Perpindahan lokasi kampus ini, secara tidak langsung menambah wawasan saya terhadap setiap jalan yang malang melintang dan tersebar luas di ibukota. Saya harus menghapal beberapa jalan untuk bisa sampai kesana. Kalau tidak? Tentunya pasti saya bisa tersesat. Kalau seandainya tersesat? Ya, tidak kuliah deh jadinya sambil menari-nari lincah memutari ibukota. Hehe.
Di kampus yang baru ini (Kampus Salemba), menurut saya tidaklah terlalu jauh bila dibandingkan lokasi kampus sebelumnya, yaitu Kampus Simatupang. Perjalanan untuk sampai kesana juga tidak terlalu sulit. Saya hanya tinggal mengikuti saja jalan besar yang mengarah ke lokasi kampus, tak terasa, lama kelamaan pasti sudah sampai disana. Bahkan, tadi saya juga sempat melakukan analisis kecil untuk membuktikan apakah kampus yang baru ini letaknya lebih jauh atau malah lebih dekat. Ternyata, hasilnya lebih dekat. Beruntunglah saya. 🙂 Sepertinya karena tempat tinggal saya yang letaknya tidak terlalu jauh dengan lokasi kampus. Bekasi-Salemba, tancaplah.
Namun, bagaimana ya bagi mereka-mereka yang tinggal di tempat yang cukup jauh, sebut saja Depok atau Bogor. Perlu niat dan usaha ekstra untuk menghadapinya. Ya, minimal bangun tidur harus lebih awal dibandingkan biasanya. Telat sedikit, mungkin jalanan sudah mulai bertambah ramai. Macet di jalan kan cukup menguras energi juga. Energi untuk marah, terhadap semua orang yang berada di sekeliling, termasuk juga supir Busway. Hehe. Semua memang butuh pengorbanan.
Saya dipindahkan ke kampus baru ini pastinya menandakan bahwa hidup memang terus berjalan, dan waktu juga terus berjalan, bahkan berputar. Kampus baru, sudah pasti semester juga baru. Tanpa terasa, saya sudah melalui 8 semester dan ini sudah semester ke-9.
Ada yang spesial di semester yang sekarang ini. Ada tantangan baru pastinya. Entahlah, ini tantangan atau rintangan, ya. Saya harus mempersiapkan seluruh tenaga, kekuatan, dan kemampuan saya untuk menempuh dan memperjuangkan sesuatu yang bernama “Skripsi”. Saya harus siap. Mulai semester ini, saya juga sudah menyandang gelar sebagai “Pejuang Skripsi”. Apabila lengah sedikit, entahlah apa yang selanjutnya terjadi, saya tidak ingin membayangkan yang buruk-buruk terlebih dahulu. Menikmati, sepertinya pilihan yang pas untuk mencoba tetap tenang dan tersenyum lebar, selebar senyummu untuk keceriaanku. Halah.
Beruntung, hari ini hanya briefing sebelum dimulainya perkuliahan. 2 hari ke depan, saya sudah harus menarik napas kembali untuk bersiap menerima ilmu-ilmu yang ditebarkan oleh para bapak dan ibu dosen. Semoga saja saya bisa melaluinya dengan baik dan tidak tersendat-sendat.
Kampus baru, berarti tantangan baru. Perlukah semangat baru?
Sangat perlu pastinya. Saya percaya, dengan semangat, pastinya hal-hal apapun dapat kita lalui dengan mudah. Semoga saja.
Latest posts by mahisaajy (see all)
- Selamat Purna Tugas - November 19, 2024
- ESRI Professional Fellowship Program 2023 - January 14, 2024
- Pemanfaatan OSM dalam Mendukung Pemenuhan Data Spasial di Instansi Pemerintah Indonesia - January 13, 2024
kak mahisa… fotoin salemba dari depannyaaaaa juga dong 😀 penasaran sama salembaa 😀
btw your official site is awesome!! gue juga lg progress bikin website.. share ilmu ya kak
kalo foto coba aja cari di google yon hehe. tempatnya gimana ya, pokoknya terpencil terus masuk ke dalam-dalam gitu pokoknya. wah, terimakasih! btw, thanks bro telah berkunjung kesini. 🙂