Mahisa Ajy Kusuma

Kampus Baru. Tantangan Baru. Perlukah Semangat Baru?

Lagi-lagi kampus baru. Semoga, di tempat yang baru ini, ide-ide baru dapat terus bermunculan, sekaligus harapan baru untuk dapat berkarya lagi, terus dan terus.

Ini kali ketiganya, selama duduk di bangku kuliah, lokasi kuliah saya dipindah tempatkan. Tahun pertama di daerah Kalimalang, tahun berikutnya selamat 2 tahun di Simatupang, dan sekarang di Salemba. Mau tak mau, saya ikuti saja kemauan pihak kampus, wong pada intinya kita dituntut untuk belajar-belajar juga toh. Ya, anggap saja sama. Namun, hanya tempatnya saja yang “sedikit” berbeda.

Suasana kampus baru

Perpindahan lokasi kampus ini, secara tidak langsung menambah wawasan saya terhadap setiap jalan yang malang melintang dan tersebar luas di ibukota. Saya harus menghapal beberapa jalan untuk bisa sampai kesana. Kalau tidak? Tentunya pasti saya bisa tersesat. Kalau seandainya tersesat? Ya, tidak kuliah deh jadinya sambil menari-nari lincah memutari ibukota. Hehe.

Di kampus yang baru ini (Kampus Salemba), menurut saya tidaklah terlalu jauh bila dibandingkan lokasi kampus sebelumnya, yaitu Kampus Simatupang. Perjalanan untuk sampai kesana juga tidak terlalu sulit. Saya hanya tinggal mengikuti saja jalan besar yang mengarah ke lokasi kampus, tak terasa, lama kelamaan pasti sudah sampai disana. Bahkan, tadi saya juga sempat melakukan analisis kecil untuk membuktikan apakah kampus yang baru ini letaknya lebih jauh atau malah lebih dekat. Ternyata, hasilnya lebih dekat. Beruntunglah saya. 🙂 Sepertinya karena tempat tinggal saya yang letaknya tidak terlalu jauh dengan lokasi kampus. Bekasi-Salemba, tancaplah.

Namun, bagaimana ya bagi mereka-mereka yang tinggal di tempat yang cukup jauh, sebut saja Depok atau Bogor. Perlu niat dan usaha ekstra untuk menghadapinya. Ya, minimal bangun tidur harus lebih awal dibandingkan biasanya. Telat sedikit, mungkin jalanan sudah mulai bertambah ramai. Macet di jalan kan cukup menguras energi juga. Energi untuk marah, terhadap semua orang yang berada di sekeliling, termasuk juga supir Busway. Hehe. Semua memang butuh pengorbanan.

Saya dipindahkan ke kampus baru ini pastinya menandakan bahwa hidup memang terus berjalan, dan waktu juga terus berjalan, bahkan berputar. Kampus baru, sudah pasti semester juga baru. Tanpa terasa, saya sudah melalui 8 semester dan ini sudah semester ke-9.

Ada yang spesial di semester yang sekarang ini. Ada tantangan baru pastinya. Entahlah, ini tantangan atau rintangan, ya. Saya harus mempersiapkan seluruh tenaga, kekuatan, dan kemampuan saya untuk menempuh dan memperjuangkan sesuatu yang bernama “Skripsi”. Saya harus siap. Mulai semester ini, saya juga sudah menyandang gelar sebagai “Pejuang Skripsi”. Apabila lengah sedikit, entahlah apa yang selanjutnya terjadi, saya tidak ingin membayangkan yang buruk-buruk terlebih dahulu. Menikmati, sepertinya pilihan yang pas untuk mencoba tetap tenang dan tersenyum lebar, selebar senyummu untuk keceriaanku. Halah.

Beruntung, hari ini hanya briefing sebelum dimulainya perkuliahan. 2 hari ke depan, saya sudah harus menarik napas kembali untuk bersiap menerima ilmu-ilmu yang ditebarkan oleh para bapak dan ibu dosen. Semoga saja saya bisa melaluinya dengan baik dan tidak tersendat-sendat.

Kampus baru, berarti tantangan baru. Perlukah semangat baru?

Sangat perlu pastinya. Saya percaya, dengan semangat, pastinya hal-hal apapun dapat kita lalui dengan mudah. Semoga saja.

The following two tabs change content below.

mahisaajy

PMG Ahli Pertama, Bidang Manajemen Database at BMKG
Seorang pemuda luar biasa yang mempunyai hobi menulis, membaca, dan bermusik. Tertarik dengan bidang ilmu komputer untuk memecahkan beberapa persoalan. Co-Founder Triglav ID dan Co-Founder METLIGO. Sejak tahun 2018 bekerja di BMKG di bagian Pusat Database.