Mahisa Ajy Kusuma

Mahasiswa Komputer Menulis Puisi. Apa Salahnya?

Perkenalkan, kami adalah sekumpulan mahasiswa komputer. Banyak mahasiswa di jurusan lain yang mengatakan bahwa kami jarang sekali bergaul. Mereka juga mengatakan bahwa kami hanya memiliki satu orang teman saja, yaitu komputer. Apakah benar begitu adanya? Kami tentunya memiliki banyak sekali kawan. Tetapi tak bisa saya sebutkan semuanya disini. Mungkin beberapa diantaranya adalah tetikus dan papan ketik.

Baru-baru ini juga kami memiliki sebuah teman baru. Namanya “kata”. Dari kata dapat terbentuklah sebuah kalimat, artikel, puisi, dan lain sebagainya.

Puisi. Ya, puisi merupakan sekumpulan kata-kata indah yang terkumpul menjadi satu. Kami sangat menyukai sekali puisi. Mahasiswa komputer menulis puisi, anehkah? Memangnya hanya mahasiswa sastra saja yang diperbolehkan. Lantas, kami-kami ini, yang menyandang predikat sebagai mahasiswa komputer, tidak diperbolehkan?

Sebenarnya kami sama seperti kalian semua. Kami tergolong manusia yang suka sekali dengan sesuatu yang bertema keindahan, kecantikan, dan kesempurnaan. Walaupun kami tahu kesempurnaan itu hanya milik Tuhan, tetapi kami menganggap sesuatu hal, yang mungkin saja apabila dilihat secara kasat mata memiliki banyak kekurangan, pastinya merupakan bentuk yang paling sempurna, yang semuanya itu merupakan anugerah dari Tuhan. Semua menjadi terlihat sempurna.

Kami menyukai kata. Apalagi kata yang tersusun sedemikian rupa. Ataupun kata yang memiliki sesuatu kekuatan. Orang luar disana mengenalnya dengan sebutan “The Power of Words”.

Kami hanya ingin bermain dengan beberapa dari banyaknya kata yang ada tersebut. Kami biarkan saja kata-kata tersebut mengalir seperti air. Kami biarkan terjatuh dan terkumpul menjadi satu di suatu lautan kata. Selanjutnya kami hanya perlu menyelami lautan tersebut. Merasakan dinginnya, amarahnya, asinnya, dan sucinya kata-kata yang telah bersatu padu tersebut. Semakin dalam maka semakin terhanyut. Entahlah, lama kelamaan mungkin kami akan menjadi manusia penghuni lautan kata.

Bukannya kami jenuh dengan kode-kode program yang selalu berada di dekat kami. Kami hanya ingin bersenang-senang dengan teman baru kami. Tidak ada lagi aturan penulisan yang selalu mengikat kami seperti pada saat kami bermain-main dengan kode program. Kami ingin merasakan kebebasan, dengan menyusun kata demi kata secara bebas. Juga tak terikat. Tidak ada yang mengatur dan membatasi. Kami ingin menuliskan semuanya dan tenggelam lebih jauh bersama kata-kata yang ada.

Manusia komputer menulis puisi. Apa salahnya?

The following two tabs change content below.

mahisaajy

PMG Ahli Pertama, Bidang Manajemen Database at BMKG
Seorang pemuda luar biasa yang mempunyai hobi menulis, membaca, dan bermusik. Tertarik dengan bidang ilmu komputer untuk memecahkan beberapa persoalan. Co-Founder Triglav ID dan Co-Founder METLIGO. Sejak tahun 2018 bekerja di BMKG di bagian Pusat Database.