Haahh.. Walaupun pelan-pelan, tetapi bisa dibilang masih ada kemajuan. Kode-kode program yang saya susun sudah mulai mendekati batas yang telah ditentukan. Saya juga sendiri hampir tak menyangka. Saya hanya bisa berbisik dalam hati, “Ternyata bisa, ya..” Syukurlah.
Saya selalu teringat akan suatu gambar yang sangat menginspirasi diri saya. Waktu itu saya menemukannya di laman Facebook, namun saya lupa untuk mengunduhnya. Mungkin lain waktu saya akan mengunggahnya ke tulisan ini. Gambar tersebut menjelaskan mengenai 2 orang penggali yang sedang mencari harta karun yang tertimbun di dalam tanah.
Penggali yang pertama, ia berusaha memainkan paculnya sekuat tenaga. Penggali tersebut yakin sekali bahwa ia akan menemukan harta karun yang sedaritadi terbayang-bayang di pikirannya tersebut. Tetapi, setelah lama menggali, lama-kelamaan ia merasa bosan dan jenuh, karena menurutnya usahanya tak akan pernah berhasil untuk dapat menemukan harta karun tersebut. Sayangnya, setelah itu ia memutuskan untuk menyerah tanpa ada niat untuk berusaha menggali lagi. Tahukah kalian, berapa dalam lagi ia harus menggali untuk menemukan harta karun tersebut? Ternyata, hanya selebar telapak tangan orang dewasa. Padahal tinggal sedikit lagi pengorban yang harus dilakukan oleh si penggali pertama tersebut. Sia-sia kan usahanya?
Penggali yang kedua, tak lain dan tak bukan, ia sama-sama menginginkan harta karun seperti pada penggali yang pertama. Pada saat awal-awal menggali, ia bersemangat sekali. Mungkin bisa dibilang semangatnya sama seperti penggali yang pertama. Namun, ada sedikit perbedaan yang cukup signifikan, yaitu semangatnya terlihat tak akan pernah sirna. Ia terus menggali dan terus menggali. Ia selalu yakin untuk dapat menemukan harta yang tak ternilai harganya tersebut. Ia fokus kepada hasil akhir. Entahlah, seberapa keras ia harus berjuang, ia selalu optimis terhadap sesuatu hal. Ia menggali dan terus menggali, hingga akhirnya tampaklah harta karun di depan kedua bola matanya tersebut. Ia berhasil, men!
Saya selalu berusaha untuk menjadi seperti penggali yang kedua. Walaupun semangat saya terkadang naik atau turun, tetapi saya selalu berusaha semaksimal mungkin. Saya tak ingin sesuatu yang terjadi pada penggali pertama, saat ia memutuskan menyerah padahal tinggal sejengkal lagi ia “menang”, terjadi juga kepada saya. Apabila seperti itu, sia-sialah perjuangan yang selama ini telah saya lakukan. Berarti, menyerah itu bukanlah pilihan. Menyerah merupakan kemalasan kita dalam mencoba dan terus mencoba.
Kembali lagi kepada kode-kode yang sedang saya kerjakan. Langkah saya selanjutnya yaitu tinggal berpindah sistem operasi. Menyesuaikan dengan lingkungan yang seharusnya ditempati. Mungkin esok hari. Malam ini hanya lelahnya saja yang terasa. Kedua mata juga sudah meminta untuk ditutup dan diistirahatkan. Namun, tenang saja, hati saya akan selalu terbuka untuknya. #SalahFokus
Yasudah. Selamat malam.
Latest posts by mahisaajy (see all)
- Selamat Purna Tugas - November 19, 2024
- ESRI Professional Fellowship Program 2023 - January 14, 2024
- Pemanfaatan OSM dalam Mendukung Pemenuhan Data Spasial di Instansi Pemerintah Indonesia - January 13, 2024