Kemarin, saat saya sedang asyik-asyiknya berselancar di dunia maya, tiba-tiba muncul status Facebook dari salah seorang penulis, yang kebetulan beberapa waktu lalu saya baru saja membaca novelnya yang berjudul “Burlian”, yaitu bang Tere Liye. Dalam statusnya tersebut, kurang lebihnya beliau menyinggung mengenai bagaimana memperbaiki diri sendiri. Ternyata caranya mudah sekali, yaitu hanya mengalahkan diri sendiri.
Banyak yang bilang bahwa “Musuh terbesar adalah diri sendiri”. Bukan si Ahmad sang juara kelas, bukan juga si Badu yang memiliki badan super besar. Tetapi jawabannya sangat sederhana sekali, yaitu diri sendiri. Saya sangat setuju sekali mengenai pendapat tersebut.
Perlawanan yang diberikan oleh musuh, yang menamakan dirinya “diri sendiri” itu, seringkali membuat kita merasa jatuh seketika dan terkadang tidak tahu harus berbuat apa-apa lagi.
Keraguan, ketakutan, dan kebimbangan. Mungkin itu salah tiganya dari sekumpulan musuh yang mengatasnamakan diri kita sendiri itu. Sebenarnya masih banyak lagi dan itu sangat tergantung terhadap pribadi masing-masing orang yang bersangkutan.
Hal-hal tersebut seringkali muncul dikarenakan kita merasa ragu mengenai kemampuan diri sendiri. Kita terlalu fokus terhadap lawan-lawan kita, pesaing-pesaing kita, hingga kita tak mempunyai waktu lagi untuk menyaingi mereka-mereka yang lambat laun semakin jauh meninggalkan kita. Bahaya sekali, bukan?
Inilah yang seharusnya kita lawan, teman-teman. Fokus terhadap diri sendiri sepertinya jalan terbaik yang sebaiknya kita pilih. Tetap berpegang teguh pada keyakinan “Hari esok harus lebih baik dari hari ini”, karena hal ini jauh lebih baik daripada kita sibuk memikirkan orang lain, sementara diri kita sendiri diacuhkan. Tidak adil, hal ini memang tidak adil, tapi anehnya seringkali terjadi.
Tulisan ini sebenarnya untuk memotivasi kepada diri saya sendiri, yang terkadang ragu terhadap kemampuan sendiri, dan hanya sanggup melongo melihat mereka-mereka semua yang selalu menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Sekarang tekad saya sudah bulat, yaitu menjadikan diri sendiri sebagai musuh. Seharusnya musuh yang satu ini memang diladeni sejak awal. Mungkin, siapa tau saja kita dapat menjadi lebih baik dibandingkan dengan mereka.
Oke, Fight!
Latest posts by mahisaajy (see all)
- Selamat Purna Tugas - November 19, 2024
- ESRI Professional Fellowship Program 2023 - January 14, 2024
- Pemanfaatan OSM dalam Mendukung Pemenuhan Data Spasial di Instansi Pemerintah Indonesia - January 13, 2024