Kemarin, dalam akun twitter saya (@mahisaajy), saya sempat nge-tweet begini:
Belum sukses tapi kok udah sok-sokan nulis tentang pengalaman-pengalaman. Haha dasar lo jy. Tinggi benar harapanmu.
— Mahisa Ajy Kusuma (@mahisaajy) July 7, 2014
Entah sebenarnya ada angin apa, beberapa hari ini saya memang tergerak untuk berbagi pengalaman. Saya percaya bahwa setiap orang pasti memiliki pengalaman yang unik. Termasuk juga saya. Saya berpikir sayang sekali apabila kisah yang telah saya alami tersebut hanya jadi milik saya semata tanpa menceritakannya kepada orang-orang yang (siapa tahu saja) benar-benar membutuhkan pengalaman saya tersebut.
Niat saya untuk berbagi ini mungkin didorong oleh beberapa buku yang saya baca, yang mengajarkan kita untuk berbagi tanpa mengharapkan apapun. Penulis bukunya saja telah bersusah payah memberikan pengetahuannya tersebut, masa saya yang notabenenya hanyalah pembaca bersikap sangat egois. Padahal ilmu itu kan milik semua orang. Begitu, kan? Seperti juga yang sering kita dengar pada ceramah-ceramah.
Berhubung saya adalah seorang (yang mengaku-ngaku) Blogger, yang paling saya sukai tentunya adalah berbagi lewat tulisan. “Trust me, I’m better with words.” Menulis pun sudah menjadi kecintaan saya. Lewat menulis terkadang saya menemukan dunia saya sendiri. Dunia yang begitu indah. Saya merasakan semangat yang berlipat ganda. Hmm, apalagi bila ide-ide yang ada mengalir terus menerus. Niscaya, tulisan saya pasti tidak akan pernah berhenti sampai akhir menutup mata.
“Trust me, I’m better with words.”
Kembali ke topik. Pada tulisan saya sebelumnya, saya menulis tentang pengalaman-pengalaman saya layaknya seseorang yang sudah sukses, ya seperti seorang entrepreneur yang sudah memiliki bisnis yang tersebar di mana-mana dan telah memiliki keuntungan yang luar biasa banyaknya. Coba bandingkan dengan saya. Saya pastinya tidak ada apa-apanya. Saya hanyalah seseorang mahasiswa yang baru terjun ke dalam dunia bisnis, di mana saya masih membutuhkan banyak sekali arahan-arahan agar saya tidak terjerumus ke dalam lubang yang begitu dalam.
Tapi, entah kenapa, saya sangat yakin suatu saat nanti pasti akan bisa sesukses orang-orang yang sukses. Saya percaya akan kekuatan kesabaran dan ketekunan. Bila sekarang masih “tidak”, suatu saat nanti pasti “ya”. Tuhan pun mengajarkan kita bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Lebih baik kita terus melangkah sembari membenahi diri. Itulah jalan orang bijak.
Bukan bermaksud sombong atau untuk pamer atau apapun. Ke depannya saya akan terus berusaha lagi untuk berbagi dan berbagi, berbagi pengetahuan ataupun pengalaman yang bisa saya sampaikan. Berbagi walaupun hanya satu ayat. Berbagi walaupun cuma sedikit. Semoga bermanfaat.
Latest posts by mahisaajy (see all)
- Instalasi SAC (Seismic Analysis Code) di MAC untuk Analisis Seismik - December 5, 2024
- Selamat Purna Tugas - November 19, 2024
- ESRI Professional Fellowship Program 2023 - January 14, 2024