Puisi: Aku Cemburu

“Aku Cemburu” ini tercipta begitu saja ketika saya sedang menikmati sajak-sajak dari Sapardi Djoko Damono. Pada salah satu bukunya, “Hujan Bulan Juni”, terdapat salah satu review yang ditulis oleh Goenawan Mohamad. Beliau mengatakan,

“Sajak-sajak 1971 umumnya adalah sajak-sajak yang bila dibaca penyair lain akan menimbulkan seru, ‘Mengapa saya tidak menulis seperti itu tentang itu!’. Dengan kata lain, merupakan puisi-puisi yang harus (karena layak) dicemburui…” (Goenawan Mohamad)

Benar sekali. Setelah saya membaca sebagian besar sajak-sajaknya, saya langsung bergumam, “Mengapa saya tidak menulis seperti itu, tentang itu!” Karya-karyanya memang layak untuk dicemburui.

kecemburuan
kecemburuan (sumber: https://www.flickr.com/photos/morran/2898245649)

AKU CEMBURU
oleh: Mahisa Ajy

Aku cemburu
pada kata-kata
yang selalu terangkai manis olehmu

Aku cemburu
gadis-gadis berdatangan
masih penasaran dengan rayuanmu

Aku cemburu
dengan kesederhanaanmu
yang kau lukiskan dalam setiap perkataan dan perbuatan

Aku cemburu
sentuhan katamu
menyadarkan

Aku cemburu
mengapa aku tidak menulis
seperti itu dan tentang itu

Aku cemburu
sungguh
hei penyair, karya-karyamu memang layak dicemburui

13 September 2014

The following two tabs change content below.

mahisaajy

PMG Ahli Pertama, Bidang Manajemen Database at BMKG
Seorang pemuda luar biasa yang mempunyai hobi menulis, membaca, dan bermusik. Tertarik dengan bidang ilmu komputer untuk memecahkan beberapa persoalan. Co-Founder Triglav ID dan Co-Founder METLIGO. Sejak tahun 2018 bekerja di BMKG di bagian Pusat Database.

Leave a Reply

%d bloggers like this: