Harap tenang. Jadilah Tenang yang menghanyutkan.
Ruang baca identik sekali dengan ketenangan. Benar, itu benar adanya. Untuk mencerna sebuah bacaan, lebih mudah bila dilakukan dengan suasana yang hening penuh dengan ketenangan. Karena bila terdapat suara sedikitpun, itu bisa menggoyahkan sedikit konsentrasi kita. Perlu latihan khusus untuk dapat membaca di tempat yang penuh dengan gangguan.
Mungkin kalian berpikir bahwa sesuatu yang mengganggu itu seperti suara-suara keras dari lingkungan sekitar. Coba kita ingat-ingat kembali. Seringkali yang mengganggu konsentrasi kita adalah suara-suara merdu dari ringtone handphone atau smarthphone kita. Ada bunyi pesan tertentu, kita langsung mengalihkan perhatian kita. Ada notifikasi dari Instagram bahwa ada yang me-love foto yang baru saja kita upload, kita langsung mengalihkan perhatian kita. Hal ini pun terus berlanjut, entahla sampai kapan. Bukan begitu?
Tenanglah. Jangan buru-buru bolak-balik melihat smartphone, maka waktu kalian akan berkurang sia-sia. Santai saja. Nikmatilah apa yang sedang kalian baca. Biarkan orang-orang berceloteh ria di media sosial atau di media lainnya. Biarkan saja smartphone kita bernyanyi riang. Kita harus tetap tenang.
Jadilah tenang yang menghanyutkan. 🙂
Latest posts by mahisaajy (see all)
- Selamat Purna Tugas - November 19, 2024
- ESRI Professional Fellowship Program 2023 - January 14, 2024
- Pemanfaatan OSM dalam Mendukung Pemenuhan Data Spasial di Instansi Pemerintah Indonesia - January 13, 2024
Sindrom FOMO (Fear of Missing Out) emang jadi ciri khas di era medsos hari ini. Kesunyian adalah sesuatu yg mahal.
Bener banget, entah mengapa distraksi dari smartphone susah dihindari. Apalagi dengan adanya aplikasi pesan instant seperti WhatsApp dan teman-temannya. Namun, akhir-akhir ini smartphone saya silent. Dampaknya mungkin sering diprotes, kok gak dibales sich? Hehe.