Beberapa hari yang lalu, saya diberikan kesempatan untuk berlatih menembak. Sebenarnya tujuan utamanya bukan untuk itu, melainkan untuk melakukan penelitian terkait dengan urusan tembak menembak. Ehehe..
FYI, sejak bulan mei kemarin saya terlibat proyek aplikasi untuk menghitung skor tembakan secara otomatis. Jadi nanti aplikasi tersebut dapat melakukan penilaian skor secara otomatis terhadap hasil tembakan tersebut. Penelitian yang sedang saya lakukan ini kebetulan masih berkaitan dengan tema skripsi dan tema thesis saya, yaitu tentang image processing. Saya menggunakan suatu metode untuk mendeteksi lubang tembakan tersebut, kemudian menentukan skor tembakannya.
Seru, penelitian yang saya lakukan ini sangatlah seru. Karena aplikasinya sendiri pun unik. Berbeda sekali dengan aplikasi-aplikasi yang sedang dikembangkan oleh teman-teman saya. Tapi, memang, pengerjaannya pun sangatlah rumit sekali. Saya diharuskan untuk banyak membaca dan mencoba. Pokoknya saya selalu berpegang teguh pada kata bijak, “hasil tidak akan mengkhianati prosesnya.” 😀
Hasil tidak akan mengkhianati prosesnya
Balik lagi ke pengalaman saya datang ke tempat latihan menembak, kali ini saya mendatangi langsung tempat latihan menembaknya. Hehe pengalaman pertama. Tujuan utamanya yaitu untuk melakukan uji coba dan memastikan aplikasi yang sedang saya kembangkan ini berhasil diimplementasikan dengan baik atau tidak.
Saya mendatangi langsung ruangan tersebut. Ruangan ini di-set sedemikian rupa agar kedap suara. Walaupun begitu, suara tembakan masih saja terdengar di luar ruangan. Di dalam ruangan tersebut, semuanya diharuskan untuk mengenakan pelindung telinga (earmuffs). Karena kalau tidak, bisa berbahaya. Suara tembakan tersebut bisa mengakibatkan gangguan pada pendengaran.
Uji coba pun dimulai. Saya dan rekan mempersiapkan peralatan-peralatannya. Setelah semuanya siap, si penembak pun mulai menembak langsung ke arah target. Lalu saya mulai menjalankan algoritma yang telah saya rancang untuk menghitung skor tembakan tersebut.
Dari sekian banyak tembakan, Alhamdulillah hampir semua nilai dari hasil tembakan tersebut akurat dengan yang terproses di aplikasi. Saya pun merasa senang sekaligus lega dalam hati.
Sebelum merapihkan alat uji coba, saya diberikan kesempatan untuk mencoba menembak. Sebenarnya sempat grogi juga. Hehe.
Saya mengikuti arahan yang telah diberikan. Ketika siap, saya langsung mencoba. Tembakan pertama melesat dengan begitu indahnya (cieilah). Tembakan kedua dan seterusnya pun begitu.
Hmm penasaran dengan skornya kah? Hehe.. Nilai dari rata-rata 10 tembakan yang saya lesatkan adalah 75. Lumayan lah pokoknya, tidak remedial. 😀
Minta doanya, guys, semoga aplikasi ini dapat segera diimplementasikan di tempat-tempat latihan menembak. 🙂
Latest posts by mahisaajy (see all)
- Selamat Purna Tugas - November 19, 2024
- ESRI Professional Fellowship Program 2023 - January 14, 2024
- Pemanfaatan OSM dalam Mendukung Pemenuhan Data Spasial di Instansi Pemerintah Indonesia - January 13, 2024
Selamat siang mas mahisa,setelah saya baca artikel mas, saya merasa sangat terbantu sekali, karena aplikasi ini sudah sangat lama saya butuhkan. apakah aplikasinya bisa di pakai untuk menembak kelas angin yang jarak tembak nya 10m? Saya membutuhkan aplikasi ini untuk melatih atlet menembak di provinsi aceh.terima kasih banyak mas mahisa, kalau mas bisa membantu saya ini contact saya
Amar makruf
Tlp/Wa: 081260793625
Siang, Pak Amar Makruf. Saya sudah informasikan ke partner saya pak, dan nomor bapak juga sudah saya berikan ke beliau. Beliau namanya Wiryanatha. Nanti akan diinformasikan pak. Terima kasih pak
Terima kasih pak mahisa..tapi sampai sekarang belum ada yang hubungi saya..hehhee
selamat malam mas
saya tertarik denganartikelnya mas.
bolehkah saya sharing kepada mas apabila ada hal yang kurang saya mengerti
#akkasetiawan741@gmail.com
Silahkan mas.